Bengawan Malang: Julukan untuk Kereta Api Matarmaja

Related Articles

Bengawan Malang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi istilah ini cukup dikenal di kalangan railfans. Julukan ini merujuk pada Kereta Api Matarmaja, salah satu layanan kereta penumpang yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Julukan ini muncul karena kebijakan rolling stock atau pertukaran rangkaian kereta dengan Kereta Api Bengawan setibanya di tujuan. Kebijakan ini mulai berlaku sejak diberlakukannya GAPEKA 2019.

Kereta Api Matarmaja sendiri melayani rute Malang–Pasar Senen melalui lintas utara Jawa, melintasi Semarang Tawang dan Solo Jebres. Nama Matarmaja merupakan akronim dari kota-kota yang dilalui, yaitu Malang, Blitar, dan Jakarta.

Sejarah Kereta Api Matarmaja

Sejarah Kereta Api Matarmaja bermula dari peluncuran Kereta Api Maja pada tahun 1976. Layanan ini awalnya melayani rute Madiun–Jakarta melalui Yogyakarta. Seiring meningkatnya permintaan penumpang, PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) meluncurkan Kereta Api Tatar sebagai kereta pengumpan dari Madiun menuju Blitar.

Rangkaian Kereta Api Tatar pada awalnya terdiri dari 1 kereta BW dan 3 kereta CW, dan kemudian ditambah 1 kereta BW. Setibanya di Madiun, rangkaian ini disambungkan dengan Kereta Api Maja untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.

Perkembangan Rute dan Layanan

Pada 28 September 1983, rute Kereta Api Tatar-Maja diperpanjang hingga Malang, bertepatan dengan ulang tahun ke-38 PJKA. Perpanjangan ini mengubah nama layanan menjadi Matarmaja.

Awalnya, perjalanan Matarmaja melibatkan pergantian lokomotif di Madiun. Lokomotif CC201 yang menarik kereta dari Jakarta digantikan oleh BB301 untuk melanjutkan perjalanan menuju Malang, karena jalur Kertosono–Malang memiliki batasan tekanan gandar. Sebagian rangkaian kereta juga dipisah di Madiun.

Pada era 1990-an, rute Matarmaja sempat diubah untuk melintasi jalur utara (via Semarang), meskipun akhirnya dikembalikan seperti semula. Perubahan signifikan terjadi pada tahun 1999 dengan peluncuran Kereta Api Gajayana, yang membuat Matarmaja sepenuhnya menjadi layanan kelas ekonomi.

CC 201-106 - KA 281 Matarmaja tujuan akhir Pasar Senen berangkat Stasiun Solo Jebres menuju Jakarta Pasar Senen via Gundih.
CC 201-106 – KA 281 Matarmaja tujuan akhir Pasar Senen berangkat Stasiun Solo Jebres menuju Jakarta Pasar Senen via Gundih.

Modernisasi dan Rolling Stock

Pada tahun 2002, layanan kelas bisnis dihapus sebagai bagian dari kebijakan rasionalisasi PT KAI. Pada 14 Agustus 2012, Matarmaja mulai mengoperasikan Kereta Ekonomi AC Plus (K3 AC) buatan PT INKA, khusus untuk menyambut Angkutan Lebaran.

Seiring berjalannya waktu, Kereta Api Majapahit diluncurkan untuk menggantikan tugas Senja Singosari. Dengan berlakunya GAPEKA 2019 pada 1 Desember 2019, pola operasional Matarmaja kembali berubah. Rangkaian kereta ini mulai bertukar pakai dengan Kereta Api Bengawan, menciptakan julukan Bengawan Malang di kalangan pecinta kereta api.

FAQ tentang Kereta Api Matarmaja (Bengawan Malang)

Julukan ini muncul karena kebijakan rolling stock yang membuat rangkaian kereta Matarmaja bertukar dengan Kereta Api Bengawan setibanya di tujuan sejak GAPEKA 2019.

Matarmaja adalah singkatan dari nama kota yang dilalui, yaitu Malang, Blitar, dan Jakarta.

Matarmaja mulai beroperasi pada 28 September 1983, menggantikan rute Kereta Api Tatar-Maja yang diperpanjang hingga Malang.

 

Kesimpulan

Kereta Api Matarmaja, dengan julukan Bengawan Malang, adalah bagian penting dari sejarah transportasi rel di Indonesia. Transformasi dan perubahan operasional yang terus terjadi menunjukkan bagaimana PT KAI beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan penumpang, baik dari segi kenyamanan maupun efisiensi layanan. Kebijakan rolling stock dengan Kereta Api Bengawan memperlihatkan fleksibilitas dalam pengelolaan armada, meskipun bagi sebagian penumpang mungkin ini menimbulkan rasa penasaran atau bahkan kebanggaan tersendiri.

Sebagai kereta ekonomi yang telah melayani selama puluhan tahun, Matarmaja tetap menjadi pilihan utama bagi banyak penumpang yang melakukan perjalanan jauh antara Malang dan Jakarta. Dengan fasilitas yang terus diperbarui dan harga yang terjangkau, kereta ini menawarkan pengalaman perjalanan yang nyaman dan efisien.

Ke depan, kita bisa berharap lebih banyak inovasi dan peningkatan dalam layanan Kereta Api Matarmaja. Dengan rute yang strategis dan sejarah panjang, kereta ini akan terus menjadi bagian penting dalam jaringan transportasi rel di Indonesia, menghubungkan kota-kota besar dengan layanan yang terjangkau dan handal.

More on this topic

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Advertisment

Popular stories