Sang Pendamping 2 Argo Soloensis? Ya, julukan tersebut sangat tepat untuk disematkan kepada Kereta Api Manahan. Kereta ini hadir sebagai solusi atas tingginya jumlah penumpang di rute Solo-Jakarta, yang mendorong pengoperasiannya guna memenuhi kebutuhan perjalanan. Sebelum resmi menyandang nama Manahan, kereta ini sebelumnya dikenal dengan nama Argo Dwipangga Fakultatif, Argo Dwipangga Tambahan, atau Solo Tambahan.
Kereta api ini merupakan layanan penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia, melayani rute Gambir–Solo Balapan di lintas tengah Jawa. Nama “Manahan” sendiri berasal dari nama tokoh masyarakat setempat, Ki Ageng Pamanahan. Ia adalah sosok panutan sekaligus kakak dari Sultan Adiwijaya. Nama Manahan kini juga digunakan untuk menyebut salah satu kelurahan di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang berada di dekat Stasiun Solo Balapan.
Sejarah dan Operasional
Kereta api ini mulai dioperasikan pada 1 Juni 2023, bertepatan dengan diberlakukannya GAPEKA 2023 (Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun 2023). Kereta ini awalnya berstatus fakultatif, melayani rute Solo Balapan–Gambir dengan waktu tempuh sekitar 7 jam 8 menit.
Layanan ini merupakan penerus rute Jakarta-Solo yang sejak 2016 telah beroperasi sebagai “Kereta Tambahan”, yaitu Argo Lawu Fakultatif dan Argo Dwipangga Fakultatif. Dengan demikian, kehadiran Manahan menjadi solusi untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang yang semakin tinggi di rute tersebut.
Spesifikasi dan Rangkaian Kereta Api
Kereta api Manahan menggunakan dua jenis rangkaian yang berbeda, yaitu berbahan dasar stainless steel dan mild steel. Untuk rangkaian dari Solo Balapan, kereta ini menggunakan material mild steel dengan stamformasi sebagai berikut: 1 kereta pembangkit, 4 kereta eksekutif, 1 kereta makan, dan 4 kereta eksekutif lainnya. Rangkaian ini berada di bawah Depo Kereta Solo Balapan (SLO).
Sementara itu, rangkaian kereta yang berangkat dari Gambir menggunakan material stainless steel dengan stamformasi yang sama, yaitu 1 kereta pembangkit, 4 kereta eksekutif, 1 kereta makan, dan 4 kereta eksekutif lainnya. Rangkaian ini berada di bawah pengelolaan Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK).
FAQ tentang Kereta Api Manahan
Apa perbedaan rangkaian kereta Manahan dari Solo dan Jakarta?
Rangkaian kereta dari Solo Balapan menggunakan material mild steel, sedangkan rangkaian dari Gambir menggunakan material stainless steel. Keduanya memiliki formasi yang sama, yaitu 1 kereta pembangkit, 4 kereta eksekutif, 1 kereta makan, dan 4 kereta eksekutif tambahan.
Apakah Kereta Api Manahan selalu beroperasi setiap hari?
Tidak. Kereta Api Manahan berstatus fakultatif, artinya kereta ini dioperasikan pada waktu tertentu, terutama saat lonjakan penumpang seperti libur panjang atau akhir pekan.
Berapa lama waktu tempuh perjalanan Kereta Api Manahan?
Waktu tempuh rata-rata perjalanan Kereta Api Manahan dari Solo Balapan ke Gambir atau sebaliknya adalah sekitar 7 jam 8 menit.
Apa kelebihan Kereta Api Manahan dibanding kereta lainnya?
Kereta Api Manahan menawarkan kenyamanan layanan kelas eksekutif dengan harga terjangkau. Selain itu, kereta ini melayani penumpang dengan rangkaian modern berbahan stainless steel dan mild steel, memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.
Kereta Api Manahan adalah solusi ideal bagi penumpang yang mengutamakan kenyamanan, efisiensi, dan pengalaman perjalanan yang menyenangkan di rute Gambir–Solo Balapan. Dengan fasilitas kelas eksekutif, rangkaian kereta modern, serta waktu tempuh yang relatif singkat, kereta ini menjadi pilihan favorit bagi pelancong maupun komuter. Mengusung nama bersejarah, Kereta Api Manahan tidak hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga simbol dari pelayanan berkualitas tinggi yang terus berkembang. Jadi, bagi Anda yang ingin menikmati perjalanan aman dan nyaman, Kereta Api Manahan adalah pilihan tepat untuk diandalkan!