Merauke itu unik, bukan cuma karena letaknya yang di ujung paling timur Indonesia, tapi juga karena punya sesuatu yang nggak bisa kamu temuin di tempat lain—makanannya. Di sini, kuliner bukan sekadar hidangan di atas piring, tapi bagian dari identitas dan tradisi yang udah hidup ratusan tahun. Suku Marind dan Asmat, yang merupakan penduduk asli Merauke, punya cara sendiri dalam mengolah makanan. Mereka nggak cuma ngandelin rasa, tapi juga filosofi dan hubungan erat sama alam. Makanya, setiap kali kamu nyicipin kuliner khas Merauke, rasanya kayak lagi jalan-jalan ke masa lalu, ke akar budaya Papua yang otentik.
Seru banget ngebayangin kamu duduk di sebuah rumah makan sederhana, terus di depan kamu ada papeda yang kenyal bareng ikan kuah kuning yang beraroma rempah. Suap pertama langsung nempel di ingatan. Atau kamu bisa cobain sagu lempeng yang keras di luar tapi lembut di dalam, sambil ngopi di sore hari. Kuliner di Merauke tuh kayak perpaduan rasa yang belum banyak dijelajahi orang, jadi setiap gigitan selalu ada rasa penasaran. Bukan cuma bikin kenyang, tapi juga ngajak kamu buat lebih dekat sama budaya lokal.
Nah, kalau kamu ada rencana buat mampir ke Merauke, pastiin kulineran jadi agenda utama. Karena di sini, makanan adalah bagian dari petualangan. Artikel ini bakal ngebahas tujuh kuliner khas Merauke yang wajib banget kamu coba. Siap-siap lapar ya!
Mengapa Kuliner Merauke Wajib Dicicipi?
Kuliner Merauke merupakan perpaduan antara bahan alami lokal dan cara pengolahan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Makanan di Merauke banyak menggunakan sagu, keladi (talas), dan ikan laut segar sebagai bahan dasar. Setiap hidangan memiliki cerita dan filosofi di baliknya, mencerminkan kearifan lokal dan kecintaan masyarakat terhadap alam sekitarnya.