8 Tahun Kereta Api Ranggajati Melayani Masyarakat Cirebon hingga Jember

Related Articles

Kereta Api Ranggajati telah menjadi andalan perjalanan masyarakat di lintas Cirebon–Surabaya Gubeng–Jember sejak resmi diluncurkan pada 1 November 2016. Kereta ini diresmikan di Stasiun Cirebon, dihadiri oleh pejabat daerah dan jajaran Daerah Operasi III Cirebon.

Nama “Ranggajati” diambil dari tokoh Ki Gede Ranggajati, seorang ulama besar dari Kabupaten Cirebon yang berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam serta membangun kota Sumber sebagai ibu kota Kabupaten Cirebon. Dengan makna historis yang kuat, nama ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Cirebon.

Rute dan Fasilitas Modern

Kereta Api ini melayani perjalanan sejauh 800 km dengan waktu tempuh rata-rata 13 jam 43 menit. Rute ini mencakup kota-kota penting seperti Yogyakarta, Solo, dan Surabaya, menjadikannya penghubung strategis antara wilayah-wilayah tersebut.

CC 206-106 - KA 102 Ranggajati tujuan akhir Jember persiapan memasuki Stasiun Yogyakarta melintas JPL 739 HOS Cokroaminoto.
CC 206-106 – KA 102 Ranggajati tujuan akhir Jember persiapan memasuki Stasiun Yogyakarta melintas JPL 739 HOS Cokroaminoto.

Sejak 1 November 2024, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan peningkatan layanan pada Kereta Api ini. Kelas Bisnis diubah menjadi Ekonomi New Generation, menghadirkan kursi captain seat berkonfigurasi 2-2 yang lebih nyaman dan ergonomis. Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang dalam perjalanan jarak jauh.

Fasilitas yang ditawarkan kini meliputi:

  • Kelas Eksekutif: Kursi dengan sandaran kaki, AC, stop kontak, dan toilet bersih.
  • Ekonomi New Generation: Kursi modern dengan ruang kaki lebih luas, tambahan fasilitas WiFi, serta desain interior yang segar dan minimalis.

Peningkatan Jadwal dan Performa Kereta Api Ranggajati

Kereta Api ini beroperasi setiap hari dengan dua perjalanan pulang-pergi:

  • Keberangkatan pagi dari Cirebon menuju Jember.
  • Keberangkatan sore dari Jember kembali ke Cirebon.

Waktu perjalanan terus diperbaiki sejak awal peluncurannya, kini rata-rata mencapai 13 jam 43 menit, berkat pengurangan beberapa pemberhentian dan optimalisasi operasional.

Komitmen terhadap Pelayanan

Selama delapan tahun terakhir, Kereta Api ini telah membuktikan dirinya sebagai pilihan utama masyarakat lintas tengah Jawa. Dengan layanan yang terus diperbarui, PT KAI berkomitmen untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan bagi seluruh penumpang.

Inovasi seperti penggantian rangkaian kelas Bisnis ke Ekonomi New Generation serta peningkatan fasilitas kelas Eksekutif menunjukkan keseriusan KAI dalam memenuhi kebutuhan penumpang di era modern ini.

FAQ tentang Kereta Api Ranggajati

Nama "Ranggajati" diambil dari tokoh Ki Gede Ranggajati, seorang ulama dan tokoh penting dari Kabupaten Cirebon yang berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam serta membangun kota Sumber sebagai ibu kota Kabupaten Cirebon.

Kereta ini menempuh perjalanan sejauh 800 km dengan waktu rata-rata 13 jam 43 menit, melintasi kota-kota besar seperti Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.

Mulai 1 November 2024, layanan kelas Bisnis digantikan dengan Ekonomi New Generation, yang menawarkan kursi captain seat ergonomis, WiFi, dan fasilitas modern lainnya untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.

Tiket dapat dipesan melalui situs resmi PT KAI, aplikasi KAI Access, atau agen penjualan tiket resmi lainnya. Pastikan untuk memesan tiket lebih awal, terutama saat akhir pekan atau libur panjang.

Kesimpulan

Kereta Api Ranggajati terus menjadi tulang punggung transportasi rel di lintas Cirebon–Jember. Dengan rute yang strategis, fasilitas modern, dan layanan yang semakin ditingkatkan, kereta ini memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan memuaskan.

Mari kita nantikan inovasi selanjutnya dari PT KAI untuk terus menghadirkan layanan terbaik pada Kereta Api Ranggajati, simbol transportasi yang membanggakan di jalur tengah Pulau Jawa.

More on this topic

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Advertisment

Popular stories