Pada Rabu, 7 Oktober 2020, jalur ganda Solo Balapan-Solo Jebres resmi beroperasi, menjadi tonggak penting bagi Daerah Operasi 6 Yogyakarta (Daop 6 YK) dan jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Pengaktifan double track ini menghubungkan Solo Balapan dengan Solo Jebres, yang sebelumnya menghadapi kendala teknis selama hampir dua tahun, terutama dalam penataan ulang jalur stasiun, termasuk jalur cabang menuju Semarang atau Kadipiro. Momen bersejarah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi perjalanan kereta api tetapi juga menjadi bagian penting dalam modernisasi infrastruktur transportasi nasional.
Penyesuaian Persinyalan untuk Jalur Ganda
Salah satu elemen penting dalam pengoperasian Jalur Ganda Solo Balapan-Solo Jebres adalah penyesuaian sistem persinyalan di Stasiun Solo Balapan. Persinyalan baru telah dirancang untuk mendukung jalur ke arah Semarang, baik dari Solo Jebres maupun sebaliknya. Pada pagi hari sebelum KA 302/303 Sri Tanjung melintas, proses switch over berhasil dilakukan. Ini memastikan bahwa operasional jalur baru dapat berlangsung tanpa gangguan dan perjalanan tetap aman serta terkendali.
Tantangan Awal Operasional Jalur Ganda Solo Balapan-Solo Jebres
Pada hari pertama pengoperasian, jalur baru yang menjadi bagian dari Jalur Ganda di sisi kiri belum dapat digunakan sepenuhnya. Stabilitas jalur masih memerlukan perbaikan, seperti pemadatan dan penataan batuan ballast. Akibatnya, KA 2627 Angkutan BBM Madiun-Rewulu harus melewati jalur kanan atau spoor salah. Meski demikian, sore harinya KA 291 Matarmaja berhasil melintasi jalur baru dan berbelok menuju Semarang, menandai keberhasilan awal operasional jalur ganda ini.
Peningkatan Konektivitas Melalui Jalur Ganda
Pengaktifan Jalur Ganda berkontribusi besar dalam penyelesaian jalur ganda lintas selatan Pulau Jawa. Dengan ini, jalur ganda dari Jakarta hingga Jombang semakin mendekati penyelesaian. Segmen lain, seperti Jombang-Mojokerto, dijadwalkan beroperasi pada 20 Oktober 2020, sementara Mojokerto-Tarik dan Tarik-Wonokromo masih dalam tahap penyelesaian.
Modernisasi Persinyalan untuk Jalur Ganda
Selain jalur ganda itu sendiri, pembaruan persinyalan di Stasiun Solo Balapan menjadi bagian tak terpisahkan dari proyek ini. Sistem persinyalan lama yang telah digunakan selama 48 tahun kini digantikan oleh LEN Interlocking-02 buatan PT LEN Industri. Peningkatan ini menjadi pencapaian penting dalam modernisasi Jalur Ganda Solo Balapan-Solo Jebres dan menandai penggunaan teknologi lokal yang kompetitif.
Transformasi di Stasiun Solo Balapan
Sebagai bagian dari proyek, jalur 3 di Stasiun Solo Balapan telah dibongkar secara permanen. Hal ini dilakukan untuk mendukung peninggian peron guna meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi penumpang. Modernisasi ini melengkapi upaya menciptakan layanan transportasi kereta api yang efisien dan ramah pengguna di lintas selatan Pulau Jawa.
FAQ Jalur Ganda Solo Balapan-Solo Jebres
Apa manfaat jalur ganda ini?
Manfaatnya meliputi pengurangan keterlambatan kereta, peningkatan efisiensi perjalanan, dan kapasitas lintas yang lebih besar.
Apa saja tantangan dalam proyek ini?
Kesulitan merekayasa tata letak jalur stasiun dan stabilisasi jalur menjadi tantangan utama proyek ini.
Apakah ada pembaruan teknologi di Stasiun Solo Balapan?
Ya, sistem persinyalan lama digantikan dengan LEN Interlocking-02 buatan PT LEN Industri, menandai penggunaan teknologi dalam negeri.
Bagaimana dampaknya terhadap jalur kereta lintas selatan?
Pengoperasian jalur ini meningkatkan konektivitas dan efisiensi perjalanan kereta di lintas selatan Jawa, mendukung jalur ganda Jakarta-Jombang.
Beroperasinya jalur ganda Solo Balapan-Solo Jebres menjadi tonggak penting dalam pengembangan transportasi kereta api di Indonesia, khususnya di lintas selatan Pulau Jawa. Proyek ini menunjukkan komitmen terhadap modernisasi dan peningkatan konektivitas antarwilayah, yang diharapkan dapat mendukung mobilitas masyarakat serta pertumbuhan ekonomi. Dengan pembaruan persinyalan dan pengaktifan segmen jalur ganda lainnya yang segera menyusul, jalur kereta api lintas selatan semakin siap menjadi tulang punggung transportasi darat yang efisien, aman, dan andal. Selamat atas keberhasilan proyek ini, sebuah langkah maju untuk infrastruktur perkeretaapian Indonesia!