Lokomotif CC 201-139R dan CC 201-140R: Perjalanan Panjang Pulang ke Jawa Setelah 8 Tahun di Sumatera

Related Articles

Dari Jawa pulang ke Jawa kembali. Mungkin hal ini akan lebih tepat untuk disematkan bagi lokomotif seri CC 201-139R dan CC 201-140R dengan penomoran baru CC 201 04 02 dan CC 201 04 03R yang belum lama ini pulang Kembali ke Pulau Jawa, mereka sempat dipindah tugaskan atau dimutasi ke Sumatera Selatan selama 8 tahun lamanya di sana hingga akhirnya pulang ke Jawa Kembali di akhir tahun 2022. Bagaimana kisah perjalanan mereka? Mari kita kulik Sejarah Panjang perjalanan mereka berdua.

Transformasi dari BB 203 Menjadi Lokomotif CC 201: Upgrade dan Pergantian Nomor

Perjalanan mereka dimulai dari terlahir sebagai Lokomotif BB 203 yang mirip Lokomotif CC 201 namun berbeda, nomor model lokomotif BB 203 adalah GE U18A1A sedangkan Lokomotif CC 201 nomor modelnya adalah GE U18C, CC 201-139R awalnya adalah sebagai BB 203-25 sedangkan CC 201-140R adalah sebagai BB 203-20. Mereka berdua bersama teman-teman seangkatannya ditempatkan di Semarang Poncol (SMC) saat masih menjadi BB 203, sampai saat sebelum diupgrade menjadi Lokomotif CC 201 pun mereka berdua masih berada di Semarang Poncol.

CC 201-139R selesai melangsir Rangkaian KA Progo kembali ke Jalur Simpan Stasiun Lempuyangan.
CC 201-139R selesai melangsir Rangkaian KA Progo kembali ke Jalur Simpan Stasiun Lempuyangan.

Tahun demi tahun berlalu hingga pada akhirnya di tahun 2003-2004 mereka berdua mendapatkan jatah Rehab dan diupgrade menjadi Lokomotif CC 201 namun dengan menambahkan Kode R di plat penomoran bawahnya maupun di plat penomoran sampingnya. Sampai pada akhirnya di tahun 2011 dikeluarkanlah kebijakan peraturan terbaru dari Kementerian Perhubungan yaitu “Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 45 tahun 2016” yang membuat mereka berdua harus menanggalkan nomor lama atau nomor asli mereka yaitu CC 201-139R dan CC 201-140R, mereka berdua pun memakai nomor baru mereka yaitu CC 201 04 02 dan CC 201 04 03R.

Mutasi ke Sumatera Selatan: Program Bedol Desa Lokomotif dari Jawa ke Divre III Palembang

Mereka berdua pun setia sebagai bagian dari Armada Dipo Lokomotif Semarang Poncol (SMC) hingga pada akhirnya di medio Tahun 2014-2015 mereka masuk dalam Program Bedol Desa/Mutasi Lokomotif dari Pulau Jawa ke Sumatera Selatan. CC 201-139R dan CC 201-140R menjadi bagian yang dimutasi ke Sumatera Selatan atau Divisi Regional 3 Palembang (Divre III PG).

Berikut inilah daftar lokomotif yang dimutasi ke Sumatera Selatan pada medio 2014-2015 lalu:

NoNomor Sarana LokomotifDepo Lokomotif Alokasi AwalDepo Lokomotif Alokasi BaruDepo Lokomotif terkini (Sekarang)
1CC 201-128R (CC 201 99 02R)Yogyakarta, Daop 6 (YK)Kertapati, Divre III Palembang (KPT)Medan, Divre I NAD Sumut (MDN)
2CC 201-138R (CC 201 04 01)Semarang Poncol, Daop 4 (SMC)Kertapati, Divre III Palembang (KPT)Medan, Divre I NAD Sumut (MDN)
3CC 201-139R (CC 201 04 02)Semarang Poncol, Daop 4 (SMC)Kertapati, Divre III Palembang (KPT)Yogyakarta, Daop 6 (YK)
4CC 201-140R (CC 201 04 03R)Semarang Poncol, Daop 4 (SMC)Kertapati, Divre III Palembang (KPT)Yogyakarta, Daop 6 (YK)
5CC 201-141R (CC 201 04 04R)Semarang Poncol, Daop 4 (SMC)Kertapati, Divre III Palembang (KPT)Medan, Divre I NAD Sumut (MDN)

 

Mereka berdua dimutasi kesana untuk memenuhi kebutuhan Armada Divre III PG untuk menarik KA Penumpang (seperti : KA Bukit Serelo,KA Limeks Sriwijaya,KA Kuala Stabas & KA Sindang Marga), KA Barang Batubara Ninja (Sekarang sudah tidak beroperasi), KA Ketel BBM Kertapati-Lubuklinggau (Linggapati Tanker) dll, setelah dimutasi pada medio 2014-2015 lalu. Mereka berdua mendapatkan Perawatan Akhir (PA) dan Livery/Seragam 2 Lokomotif berubah menjadi Merah Biru atau biasa dijuluki Livery Red n Blue (RNB) pada medio 2017-2018. Pada 2022 akhir mereka masuk dalam Daftar Mutasi Lokomotif dari Divre III untuk memenuhi Kebutuhan Angkutan Nataru 2022/2023 di Pulau Jawa, akhirnya pada Desember 2022 lalu dimutasi pulang lagi ke Jawa bersama dengan 2 Trainset KA Limeks Sriwijaya (KA Sriwijaya) menuju ke Pulau Jawa.

Nasib Berbeda Sepulang ke Jawa: Antara Lokomotif Pelangsir dan Lokomotif yang Tak Terpakai

Namun di balik kembalinya mereka ke Jawa, nasib mereka berdua berbanding terbalik. Hal ini diakibatkan karena Komponen Suku Cadang mereka berdua yang didonorkan/dikanibal untuk lokomotif CC 201 dan CC 203 lainnya sehingga mereka yang awalnya diharapkan bisa berdinas KA Penumpang pupus, dan hal itu diperparah oleh karena kondisi mereka sebelum dimutasi adalah digolongkan sebagai Lokomotif Tenaga Lemah yang hanya bisa digunakan sebagai Lokomotif Pelangsir, namun pengecualian untuk CC 201-140R kondisinya tergolong baik karena saat akan menjalani GCU (General Check Up) lokomotif ini bisa berjalan sendiri tanpa harus ditarik oleh lokomotif lainnya, sedangkan CC 201-139R kondisinya tidak baik dan lokomotif ini tidak bisa berjalan sendiri sehingga ketika masuk Balai Yasa Pengok, Yogyakarta lokomotif ini ditarik oleh lokomotif yang dalam kondisi baik yang juga akan masuk ke Balai Yasa.

CC 201-23 Double Traksi/Traksi Ganda dengan CC 201-140R (CC 201 04 03R) berdinas KA Ketel Mawalo Tanker yang setelah itu akan dikirim ke Balai Yasa Yogyakarta yang akhirnya CC 201-140R kini teronggok di Lossmen Balai Yasa.
CC 201-23 Double Traksi/Traksi Ganda dengan CC 201-140R (CC 201 04 03R) berdinas KA Ketel Mawalo Tanker yang setelah itu akan dikirim ke Balai Yasa Yogyakarta yang akhirnya CC 201-140R kini teronggok di Lossmen Balai Yasa.

Nasib yang lebih baik justru malah berpihak ke CC 201-139R karena lokomotif ini bisa digunakan meski hanya untuk berdinas langsiran saja dan kalian dapat menemuinya di Stasiun Lempuyangan saat berdinas langsiran maupun saat sedang tidak berdinas langsiran, sedangkan CC 201-140R mengalami nasib yang menyedihkan yaitu sama sekali tak bisa digunakan karena Main Generatornya telah didonorkan ke Lokomotif CC 203-27, sehingga lokomotif ini tidak dapat digunakan sama sekali dan hanya teronggok begitu saja di Lossmen Balai Yasa Yogyakarta dan kalian dapat melihatnya dengan mengintip dari celah Pintu Barat Balai Yasa Yogyakarta.

FAQ tentang Kisah Lokomotif CC 201-139R dan CC 201-140R

Meskipun tampak serupa, BB 203 dan CC 201 memiliki perbedaan mendasar dalam model dan spesifikasi teknis. BB 203 adalah model GE U18A1A, sedangkan CC 201 adalah GE U18C. Kedua lokomotif tersebut mengalami peningkatan dan modifikasi agar dapat memenuhi kebutuhan operasi yang berbeda.

Pada tahun 2011, peraturan baru dari Kementerian Perhubungan, yakni “Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 45 tahun 2016,” mewajibkan perubahan nomor untuk lokomotif tertentu. Karena peraturan ini, CC 201-139R dan CC 201-140R berubah menjadi CC 201 04 02 dan CC 201 04 03R.

"Livery Red n Blue" adalah skema warna yang diperkenalkan pada medio 2017-2018 saat kedua lokomotif ini menjalani perawatan akhir di Sumatera Selatan. Livery ini menggunakan kombinasi warna merah dan biru yang populer dan berbeda dari desain sebelumnya.

Setelah kembali ke Jawa, nasib kedua lokomotif ini berbeda karena sebagian besar komponen suku cadang mereka telah didonorkan untuk kebutuhan operasional lokomotif lain. CC 201-139R masih bisa berfungsi sebagai lokomotif pelangsir di Stasiun Lempuyangan, sementara CC 201-140R tidak dapat digunakan karena kekurangan komponen utama, termasuk Main Generator.

Ya, meskipun tidak beroperasi, CC 201-140R masih berada di Balai Yasa Yogyakarta. Pengunjung dapat melihatnya dari luar bangunan Balai Yasa, terutama dari sisi pintu barat.

Demikianlah kisah perjalanan Lokomotif CC 201-139R dan CC 201-140R, yang dari Jawa dimutasi ke Sumatera Selatan dan akhirnya kembali ke tanah asalnya di Jawa. Perjalanan panjang mereka bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga sebuah cerita tentang ketangguhan, pengorbanan, dan perubahan peran yang membentuk sejarah perkeretaapian Indonesia. Dari melayani jalur penumpang hingga tugas langsiran, mereka tetap menjadi saksi bisu dari dinamika dunia kereta api yang terus bergerak maju. Keduanya kini mengukir jejak di lintasan sejarah, mengingatkan kita akan arti penting sebuah perjalanan dan bagaimana setiap akhir adalah bagian dari sebuah cerita yang lebih besar.

More on this topic

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Advertisment

Popular stories