Konsep Balan Wonderworld yang mengagumkan dan penuh potensi sayangnya tidak diwujudkan dengan eksekusi yang memadai. Dalam perjalanannya, game ini menghadapi tantangan besar dalam menerjemahkan ide-ide inovatif menjadi pengalaman bermain yang kohesif dan memuaskan. Kegagalan ini, seperti yang akan kita bahas lebih lanjut, tidak hanya merugikan pemain tetapi juga meninggalkan noda pada reputasi Square Enix sebagai developer dan publisher game berkualitas.
Masalah Teknis dan Gameplay
Salah satu aspek paling kritikal yang menentukan kesuksesan sebuah video game adalah kualitas teknis dan desain gameplay-nya. Bagi Balan Wonderworld, kedua elemen ini, sayangnya, menjadi sumber utama dari kekecewaannya. Meskipun memiliki premis yang menjanjikan dan visual yang cukup memukau, masalah teknis dan keputusan desain gameplay yang dipertanyakan telah mengurangi banyak kesenangan yang seharusnya dinikmati oleh pemain.
Kontrol yang Tidak Responsif
Pengalaman bermain game pada dasarnya bergantung pada seberapa intuitif dan responsifnya kontrol terhadap input pemain. Dalam kasus Balan Wonderworld, banyak pemain mengeluhkan tentang kontrol yang terasa kaku dan tidak responsif. Ini adalah masalah serius dalam game yang memerlukan presisi tinggi, terutama dalam platformer di mana timing dan akurasi adalah kunci. Pemain sering menemukan diri mereka berjuang untuk melakukan gerakan yang paling dasar, yang secara langsung berdampak negatif pada pengalaman keseluruhan.
Isu Teknis dan Performa
Masalah teknis lain yang sering dilaporkan termasuk bug, penurunan framerate, dan masalah kompatibilitas dengan hardware Nintendo Switch. Framerate yang tidak stabil, misalnya, bisa mengganggu ritme permainan dan merusak imersi. Dalam platform yang dikenal dengan kemudahan akses dan pengalaman bermain yang lancar seperti Nintendo Switch, isu-isu seperti ini tidak bisa diabaikan.