Mendengarkan musik menjadi sebuah kebutuhan manusia era modern. KZ merilis salah satu produk mereka DQ6 untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berikut review jujur KZ DQ6.
Build Quality
KZ merilis produk ini untuk kalangan menengah keatas. Review jujur pertama ini kualitas DQ6 biasa saja. Tidak terlalu mencolok maupun terlalu jelek. Untuk ketahanan selama 1 tahun penggunaan in ear monitor ini tetap senyaman ketika awal saya beli. Tidak adanya penurunan kualitas membuat saya tetap betah menggunakan produk ini.
Bahan dari KZ DQ6 tergolong ringan sehingga tidak membuat telinga terasa berat maupun pegal ketika lama pemakaian. Sehingga KZ patut mendapat apresiasi untuk menciptakan produk ini.
Karakter Audio
Pada review jujur ini karakter audio yang dihasilkan tergolong unik. Hal yang saya rasakan selama penggunaan selama 1 tahun kebelakang karakternya berada ditengah-tengah. Tidak terlalu bass tapi sisi bright tidak mencolok. Seimbang merupakan perumpaan yang tepat. KZ DQ6 yang saya miliki saya uji coba dengan lagu pop klasik seperti Run to You dari Whitney Houston dan lagu Rock Alternative Il Sogno dari Isyana Sarasvati feat Deadsquad.
Pada saat mendengarkan lagu Run To you karakter high pitch dari Whitney Houston terdengar dengan cukup jelas. Yang unik saya mendengarkan tabuhan drum yang kurang terdengar jelas di earphone pada umumnya. Bearlih ke lagu berikutnya Il Sogno. Saya merasakan keseimbangan antara suara Isyana dengan scream metal dari penyanyi Deadsquad.
Spare Part
KZ menawarkan spare part seperti kabel pengganti kemudian ragam ear buds untuk menunjang kenyamanan pendengaran. Harga untuk spare part DQ6 tergolong terjangkau pada kisaran Rp50.000 hingga Rp200.000. Sehingga tidak perlu takut untuk mencoba ragam yang dapat mencapai kepuasan pendengaran.
Harga
Produk KZ DQ6 ini saya beli toko online seharga Rp400.000. Terdengar mahal tetapi jika kamu membeli in ear monitor dengan jenis yang sama sekarang sudah mengalami penurunan harga. Untuk kamu yang penasaran dengan KZ DQ6 dapat klik di sini.
Bagi kamu yang masih penasaran kenapa harus beralih ke in ear monitor, kamu dapat melihat ulasan berikut untuk penjelasan lebih lanjut.
