Sebenarnya ketika menulis ulasan ini, saya tidak mencatat pasti berapa banyak yang saya keluarkan, dan karena peristiwa ini terjadi beberapa bulan sebelum saya tulis, jadi saya tidak kepikiran mendokumentasikannya.
Tapi yang bisa saya bilang adalah, bahwa untuk memesan:
- Sate lilit
- Ikan bakar
- Telur ikan goreng
- Gulai telur ikan
- Nasi, sop, dan urap-urap untuk porsi dua orang
- Ditambah minum untuk berdua
- Tambahan kerupuk kulit ikan
Yang saya keluarkan tidak mencapai.. Coba tebak?
Tidak mencapai Rp 150.000! (Seingat saya malah Rp 120ribu sekian-sekian malahan).
Inilah alasan saya berteriak kaget empat tahun lalu, “Ini beneran segini?” Kuliner Pantai Lebih memang murah dan banyak.
Sebentar, ‘Murah dan Banyak’? Terus Rasanya gimana?
Nah di situ masalahnya. Saya bukan seorang kuliner expert. Bukan pencicip rasa profesional. Bagi saya, banyak itu enak. Hahahaha!
Tapi biasanya kalau saya bilang enak, artinya emang beneran enak. Hanya saja kembali lagi, semua adalah selera. Terutama dengan masakan yang benar-benar menggunakan rasa khas Bali.
Beberapa menu yang mungkin agak ‘unik’ rasanya adalah sate lilit dan gulai telur ikan. Karena rasanya benar-benar ‘Bali’ banget. Jadi siap-siap saja kalau sudah terbiasa dengan masakan khas daerah tertentu, anda mungkin harus sedikit menerima kenyataan bahwa begitulah rasanya.