Menikmati Sehari di Semarang, sang Venetië van Java

Related Articles

Objek wisata ini dibangun untuk menghormati Laksamana Cheng Ho, yang pernah singgah di Semarang. Bangunan ini sudah ada sejak tahun 1965, dan selesai dari proses restorasi pada tahun 2005. Kendati umur bangunannya yang sudah agak tua, tapi keasrian dan keindahan bangunan ini betul-betul cantik. Kita bisa merasakan keindahan kearifan khas Tiongkok pada kelenteng ini.

Bangunan kelenteng ini sangat besar, karena terdapat banyak bangunan-bangunan paviliun yang ada di dalam kompleks ini. Yang mencuri perhatian adalah desain dari bangunan utamanya, yang membawa aura khas Tiongkok ke dalam bangunan ini, terlihat dari ukiran-ukiran pilar yang ada, serta atap khas bangunan yang ada di Beijing. Kalau mau jujur, saya bilang ini 11-12 dengan bangunan yang ada di Beijing. Bagi para penikmat budaya Cina, saya menyarankan untuk berkunjung ke kelenteng ini, karena hawa-hawanya se-orisinil itu lho!

Lawang Sewu : 1000 Pintu Yang Memesona

Selanjutnya kita akan pergi ke Lawang Sewu. Bangunan yang satu ini bisa dikatakan sebagai ikonnya Kota Semarang, karena tak lengkap rasanya kalau berkunjung ke Semarang tapi tidak ada waktu untuk singgah di Lawang Sewu.

Lawang Sewu adalah bangunan yang dulunya adalah kantor Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda, namun memiliki kesan “horor” oleh karena eksekusi sadis oleh Tentara Jepang pada masa Jepang menjajah Indonesia. Setelah selesai dari proses restorasi pada tahun 2011, Lawang Sewu menjadi objek wisata bisa kita kunjungi kapan saja. Lawang Sewu pun tak kalah menarik dengan bangunan-bangunan tua yang ada di Jakarta maupun kota-kota lainnya. Lawang Sewu menjadi daya tarik utama kota Semarang yang tak pernah sepi dari pelancong.

Seperti namanya, Lawang Sewu memiliki banyak sekali pintu, sehingga warga lokal menyebutnya “Lawang Sewu” atau “seribu pintu”. Saking besarnya, Lawang Sewu memiliki sangat banyak ruangan yang bisa kita eksplor sampai kita merasa lelah. Masing-masing ruangan memiliki kesan yang “lega” dan sistem ventilasi yang baik, sehingga kita tidak akan merasa sumpek ketika masuk.

Sebelum kita ke kawasan selanjutnya, kita singgah sebentar di Toko Oen. Toko Oen memiliki berbagai panganan khas kolonial Belanda. Kesan “bule” pun bisa kita rasakan di sini. Enaknya nih, kita bisa mencicipi berbagai kue kering khas Toko Oen lho, awas nagih ya!

Toko Oen
Toko Oen Semarang

More on this topic

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Advertisment

Popular stories