Antara Macet, Pekerjaan, dan Mimpi

Related Articles

Di sini pemandangan bekerja dengan cara berbeda. Selain ada got, ada sampah, lumpur, pemukiman yang berdesakan satu sama lain, dan.. tikus got yang melompat ke sana ke mari dengan riang.

Aku membatin, sampai kapan kah adikku membetulkan motornya? Harusnya cukup montir saja yang membetulkan motornya, kenapa dia sekarang malah ikutan jadi montir?

“Masih lama?” tanyaku sambil garuk-garuk kepala. Lalu melihat handphone. Jam 22 lebih.

“Kamu kalau mau pulang dulu, ya pulang aja.” jawab adikku.

“Nanti kalau motormu mogok di tengah jalan gimana?” tanyaku.

“Ya nggak papa. Harus selesai malam ini kok. Paling jam 11 lebih.” jelas adikku.

“Kalau gitu mending aku ngerjain yang lain.” jawabku lalu menyiapkan motorku.

“Kalau ternyata motormu belum beres..” aku berhenti berucap sebentar “… pesen Gojek aja ya?” lanjutku lalu menyalakan motor. “Yo!” jawabnya.

Lucu sekali. Belum selesai aku kesal dengan kejadian di kerjaan. Aku masih harus kejebak macet di Pancoran. Ini sudah mau tengah malam. Tapi kenapa masih macet?

More on this topic

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Advertisment

Popular stories